Bagai emas yang murni Kau membentuk Bejana hatiku
Bapa ajarku mengerti sebuah kasih yang selalu memberi
Bagai air mengalir yang tiada pernah berhenti
Hari ini digereja ada Maria Shandy. Dia melayani di kami di gereja dengan menyanyi dua lagu yang saat ini cukup populer dan menjadi sountrak sinetron yaitu “Dia Mengerti” dan “Sentuh Hatiku”. Syair diatas adalah penggalan lagu yang saya ambil dari reff Sentuh Hatiku. dan hari ini saya sadar bahwa penggalan lagu tersebut begitu indah. dan saya pikir bukan kebetulan bahwa kotbah hari ini juga salah satunya berbicara tentang “luka hati”. Sungguh mengerikan ternyata apabila luka hati dibiarkan dan tidak segera diobati. Luka karena disakiti, kepahitan dengan orang bisa membuat kita tanpa sadar jauh dari Tuhan. Luka hati bisa berakibat pada reaksi hidup kita. Kalau kita membiarkan luka itu dan tidak segera diobati, maka kita akan punya reaksi hidup yang cenderung negatif. Firman hari ini diambil dari Matius 25:14-30 yang berbicara “perumpamaan tentang talenta”. Didalam perikop ini dijelaskan ada hamba yang hanya diberi satu talenta dan dia tidak mengusahakan supaya talenta itu berkembang dan memperoleh laba seperti temannya yang lain. Dalam ayat 26 tuan yang memberi modal ini menyebut hamba yang diberi satu talenta ini adalah hamba yang “jahat”. “Jahat” disini kata Bpk Pendeta Petrus Agung menurut terjemahan aslinya sebenarnya memiliki arti “orang yang hatinya penuh luka”. Orang ini ternyata adalah orang yang hatinya penuh dengan luka dan kepahitan sehingga ketika dia hanya diberi satu talenta dia memiliki reaksi hidup yang salah sehingga menganggap tuannya tidak adil, kejam, menuai ditempat dimana tidak menabur dan memungut dari tempat dimana tidak menanam (ayat 24) dan memilih mengubur satu talenta tersebut didalam tanah. Karena hati yang penuh luka dan tidak segera diobati, hamba ini memiliki reaksi yang salah dan dengan keras tuannya berkata dalam ayat ke 30 “Campakkanlah hamba yang tidak berguna ini kedalam kegelapan yang paling gelap, disanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.”
Aku jadi ingat lagu lama dangdut yang kalau tidak salah milik Megie Z yang berkata “dari pada sakit hati lebih baik sakit gigi ini, biar tak mengapa”. Memang, saya juga mengalami kalau udah hati yang sakit, kepahitan maka susah sembuhnya. Tetapi susah bagi kita, tidak susah bagi Tuhan. Kalau dahulu ada lagunya Megie Z, hari ini kita punya lagu Maria Shandy. Datang ke Yesus, ijinkan Dia yang sembuhkan luka hati ini.
Ampuni orang yang sudah membuat kita terluka dan kepahitan, jangan bergaul dengan sesama orang terluka karena bukannya sembuh tetapi malah memperparah luka kita, jangan dikorek lagi luka kita dan bergaullah dengan Yesus dan biarkan Yesus yang menyembuhkan. Miliki reaksi hidup yang positif karena kita dinilai Tuhan dari reaksi kita akan apa yang kita alami dan hadapi. Amin! SELAMAT HARI KENAIKAN YESUS! (ast)
0 komentar:
Posting Komentar