Judulnya aneh ya?hihi.sekedar info aja, kalau “hayu” itu sebenarnya dari kata “halo”, sapaan ketika aku dan cewekku telepon. Aku lupa bagaimana permulaannya sehingga kami lebih suka “hayu hayu”, kata orang-orang dekat kami kaya anak kecil yang masih celat-celat. Tapi aku pikir kata itu juga merupakan salah satu hal yang membuat hubungan kami langgeng dan tetap seperti sejoli yang baru saja jadian.hihi…Hayu diucapkan dengan nada lucu, penuh ekspresi gembira, hati yang berkobar-kobar sehingga selain berarti “halo” ketika telepon, tetapi juga tersirat makna kangen, pedulu, sayang.hihi. katika hayu terdengar dari sebrang sana maka disebrang sini akan menjawab dengan “hayu…” dengan nada dan ekspresi yang sama.
Tadi dalam perjalanan pulang sehabis malam mingguan, Tuhan ingatkan aku pada kisah Maria dan Elisabet (Lukas 1:39-45). Pada waktu itu Elisabet mengandung Yohanes Pembabtis dan Maria sedang mengunjunginya. Dan yang menarik dan luar biasa adalah ketika Maria memberi salam kepada Elisabet. Elisabet mendengan salam dari Maria dan anak yang dikandung Elisabet melonjak kegirangan dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus dan berseru-seru memuji Tuhan.
Saya pikir salam yang diucapkan Maria, bukanlah salam yang diucapkan ala kadarnya, sebagai basa-basi seorang tamu. Tetapi salam yang diucapkan oleh Maria adalah salam yang penuh dengan sukacita dan berkat. Ketika salam diberikan dengan penuh senyum dan ekspresi sukacita akan tersirat juga arti bahwa aku mengasihimu, aku bahagia bertemu dengan mu dan saya sangat yakin baik sadar atau tidak walau hanya mengucapkan salam kita sebenarnya sudah membagikan berkat. Salam apapun, ketika diucapkan dalam kasih, penuh kehangatan dan sukacita. Dari pada salam yang dibarengi dengan menilai orang lain, kok nambah gendut/kurus, nambah hitam dll. Kalau nilainya bagus sih baik, lha kalau jelek. Bukannya berkat, tapi jerat yang dibagikan. Dan banyak orang tanpa sadar mengucapkan salam dengan menilai orang lain secara fisik. Bagikan salam seperti Maria kepada Elisabet, yang penuh berkat kasih karunia. Amin! (ast)
0 komentar:
Posting Komentar