25 April 2008

Daud dan Kecapi Ajaib

Ini hanyalah sebuah judul yang saya buat karena saya teringat dengan sebuah judul sinetron di sebuah stasiun televisi swasta “si Eneng”. Karena saya percaya tidak ada yang ajaib dengan kecapi milik Daud, tetapi yang ajaib sebenarnya adalah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub yang menjadi Allahnya Daud.

Sore ini saya diingatkan Tuhan tentang apa yang pernah saya renungkan beberapa tahun yang lalu ketika saya masih melayani di Gereja sebagai seorang pemain musik. Sekarang sudah tidak melayani karena kesibukan lain, dan saya sudah berada di luar kota. Aya t alkitab itu adalah I Samuel 16:17. Disitu ditulis bahwa permainan kecapi Daud bisa membuat lega dan nyaman raja Saul, bahkan roh yang jahat yang ada pada Saul pun tidak tahan dan undur dari padanya. Sungguh luar biasa kalau kita bisa bermain musik bukan hanya bagus skil mainnya, tetapi juga orang lain kalau mendengar kita bermain musik merasa tenang, nyaman, lega bahkan roh jahat sampai gerah mendengarnya. WOW!!

Ada tiga hal yang saya temukan tentang Daud sebagai seorang pemain kecapi yang diurapi Tuhan. Yang pertama Daud punya hati yang melekat pada Allahnya (I Samuel 16:7). Bukan perawakannya, bukan skil memainkan musik, atau pintar not, tapi Tuhan melihat hati. Hati yang melekat dan tertuju pada Allah. Yang kedua, ketika Daud menghadapi Goliat, ia berkata “engkau mendatangi aku dengan pedang, tombak dan lembing tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam Allah segala barisan Israel. Saya pikir kalau Daud tidak mengenal Allahnya dan bergaul karib dengan Dia, pasti tidak akan berani bicara seperti itu di depan orang yang jauh lebih besar perawakannya, lebih terlatih berperang, senjatanya lengkap pula. Padahal Daud hanya bawa umban dan batu, tubuhnya lebih kecil. Kenal dan bergaul karib dengan Tuhannya. Yang ketiga adalah Daud tidak sombong tapi rendah hati. Pada waktu itu sebenarnya Daud sudah diurapi menjadi raja untuk menggantikan Saul. Tapi tidak serta merta Daud pergunakan itu untuk menyerang dan menjatuhkan Saul. Tetapi Daud tetap hormat bahkan mau menjadi hamba Saul. Berapa banyak orang bisa main musik apalagi dia lebih pandai dari yang lain terus menjadi sombong. Jangan pernah sombong!

Ayo jadi Daud-Daud modern masa kini. Karena di dunia yang makin tua ini, banyak orang butuh ketenangan, kenyamanan dan kelegaan. Ayo main musik hingga roh jahat gerah mendengarnya. Amin! (AsT)

0 komentar: